Google Kenapa Kamu Bodoh Banget

Liputan6.com, Jakarta Google Assistant telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan hanya mengucapkan kata-kata, kita dapat melakukan berbagai hal seperti mencari informasi, memutar musik, mengatur alarm, atau bahkan bercakap-cakap seperti dengan teman. Namun, semakin banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada Google Assistant, termasuk pertanyaan mengejek seperti "Google apakah kamu bodoh?" mungkin membuat beberapa orang bertanya-tanya apakah sebenarnya Google itu bodoh atau tidak.

Sebagai asisten suara yang dikembangkan oleh Google, Google Assistant didesain untuk menjadi cerdas dan bertindak sebagai "pembantu" pengguna. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, Google Assistant menggunakan kecerdasan buatan dan memanfaatkan teknologi pemrosesan bahasa alami. Dengan begitu, Google Assistant mampu memahami dan memberikan respons yang relevan terhadap pertanyaan yang diajukan.

Mengingat kemampuan canggih yang dimiliki oleh Google Assistant, maka jawaban atas pertanyaan "Google apakah kamu bodoh?" adalah tidak. Google Assistant bukanlah entitas yang memiliki kesadaran atau kepintaran, melainkan hanya sebuah program dan teknologi yang diciptakan oleh manusia. Walaupun Google Assistant mungkin tidak selalu memiliki jawaban yang tepat atau menyediakan informasi yang diinginkan oleh pengguna, hal tersebut bukanlah karena Google bodoh, melainkan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kesalahan dalam pemahaman pertanyaan atau keterbatasan data yang tersedia.

Jadi, walaupun kita dapat memberikan pertanyaan mengejek seperti "Google apakah kamu bodoh?" kepada Google Assistant, tetapi sebenarnya tidak ada alasan untuk menganggap Google bodoh. Melalui pengembangan teknologi dan pembaruan yang terus dilakukan oleh tim Google, Google Assistant tetap menjadi salah satu asisten suara tercanggih yang dapat membantu kita dalam menjawab berbagai pertanyaan dan memberikan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebaliknya, justru ada kecurigaan bahwa justru Google membuat manusia semakin bodoh. Bagaimana hal itu terjadi, benarkan demikian? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (26/3/2024).

Google baru saja merilis Gemini, model kecerdasan buatan (AI) terbaru yang menjadi saingan ChatGPT. Meskipun sebelumnya ada laporan tentang penundaan peluncuran, kini Gemini sudah tersedia dan dapat digunakan.

Wir verwenden Cookies und Daten, um

Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswĂ€hlen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um

Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswĂ€hlen, verwenden wir Cookies nicht fĂŒr diese zusĂ€tzlichen Zwecke.

Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefĂ€hren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf frĂŒheren AktivitĂ€ten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.

WĂ€hlen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusĂ€tzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.

Kirim masukan terkait...

Pusat Bantuan Penelusuran

Bergerak lambat seolah tanpa tenaga dan motivasi hidup menjadi salah satu karakteristik mamalia yang banyak tersebar di Amerika Selatan itu, kungkang atau sloth. Kenapa bisa begitu?

Salah satu penggambaran kungkang yang paling mengena dan membuatnya populer adalah lewat animasi Zootopia (2016). Dalam film tersebut sloth bermain peran sebagai staf birkorat; sebuah analogi yang pas soal karakter birokrasi di banyak negara.

Pada kenyataannya, sloth juga dianggap sebagai hewan yang 'malas' dan hanya melakukan sedikit aktivitas di luar tidur sepanjang hari. Bahkan, nama 'sloth' dalam diambil dari bahasa Inggris yang bisa diartikan 'malas'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 1749, naturalis Prancis Georges Buffon adalah orang pertama yang menggambarkan makhluk itu dalam ensiklopedia ilmu kehidupannya.

"Sloth ini adalah bentuk terendah dari keberadaan hewan. Satu kekurangan lagi akan membuat mereka tidak mungkin bisa bertahan hidup," kata Buffon dikutip The Conversation.

Ia juga menilai kukang merupakan hewan yang kelewat bodoh. Terkadang, hewan itu kerap salah mengira lengan mereka sendiri sebagai dahan pohon.

Fakta bahwa sloth bergerak lambat telah diungkap sejak hampir 64 juta tahun. Para ahli menunjukkan karakteristik semacam itu merupakan strategi bertahan hidup.

Para ahli di suaka di Kosta Rika memantau pergerakan dan pola aktivitas mamalia berjari tiga ini menggunakan pencatat data kecil yang digabungkan dengan alat pelacak di dalam ransel sloth.

Becky Cliffe, zoologist dari Swansea University, mengungkapkan hasil pemantauan ternyata bertentangan dengan kepercayaan populer.

"Bertentangan dengan kepercayaan populer, kami menemukan sloth sebenarnya tidak menghabiskan banyak waktu untuk tidur; mereka tidur hanya delapan sampai sepuluh jam sehari di alam liar," ungkap dia, yang juga peneliti di suaka di Kosta Rika.

"Mereka memang bergerak, tetapi sangat lambat dan selalu dengan kecepatan yang sama, hampir terukur."

Menurutnya, bergerak perlahan pasti membutuhkan lebih sedikit energi daripada bergerak cepat, dan prinsip inilah yang mendasari ekologi kungkang yang tidak lazim.

Sloth bukan satu-satunya makhluk yang mengadopsi langkah lambat. Ektotermik berdarah dingin seperti katak dan ular, umumnya bergerak lambat untuk menyesuaikan terhadap suhu dingin.

Hal itu karena ketidakmampuan mereka untuk mengatur suhu mereka secara independen dari lingkungan.

Mirip dengan kaum ectotherms, sloth bergantung pada penyesuaian perilaku dan postural untuk mengontrol kehilangan dan perolehan panas mereka sendiri, menunjukkan fluktuasi suhu inti harian hingga 10 ℃.

Dengan terus-menerus bergerak perlahan, sloth membakar sangat sedikit energi dan mampu berfungsi dengan tingkat metabolisme terendah sebagai mamalia yang tidak berhibernasi.

Perkiraan metabolisme terendah berkisar antara 40-74 persen dari nilai prediksi relatif terhadap tubuh sloth.

"Sebagai hasilnya, sloth tidak perlu menghabiskan banyak energi atau menghabiskan waktu untuk mencarinya (sumber energi)," kata Cliffe.

Pola makan di halaman berikutnya...

Selain itu, sloth dominan memiliki pola makan folivora (berbasis daun) serta mengonsumsi bahan dengan kandungan kalori yang sangat rendah.

Ada banyak mamalia lain yang makannya berbasis daun. Namun, biasanya hewan ini mengimbangi pola makan rendah kalori ini dengan mengonsumsi makanan dalam jumlah yang relatif besar.

Misalnya, monyet howler. Ia tetap bergerak dengan kecepatan normal tetapi mengonsumsi daun tiga kali lebih banyak per kilogram massa tubuh daripada kungkang, serta mencerna bahan makanan mereka dengan relatif cepat.

Sementara, kata Cliffe, kungkang diperkirakan memiliki durasi perjalanan makanan dari konsumsi ke ekskresi sekitar 157 jam hingga 50 hari (1.200 jam).

Cliffe, yang juga menjabat Founder dan Executive Director Sloth Conversation, menilai sloth melambat karena terbius oleh daun yang mereka makan.

"Sloth lambat karena mereka memakan daun yang membius mereka," kata dia dikutip laman resmi Sloth Conversation.

Sebagai efek pola makan rendah kalori, sloth mengorbankan jaringan otot. Meskipun terlihat cukup besar, sebagian besar penampakannya berasal dari bulu yang sangat tebal. Di balik bulu-bulunya, sloth kurus.

Untuk menghemat energi, sloth hanya memiliki 30 persen dari massa otot yang ada pada mamalia dengan ukuran yang sama.

Meski begitu, sloth memiliki susunan otot yang tidak biasa yang memberi mereka kekuatan yang mengejutkan dan daya tahan yang sangat tinggi terhadap kelelahan.

Tak cuma soal otot, sloth juga punya masalah penglihatan. Penelitian menunjukkan bahwa semua sloth memiliki kondisi genetik langka yang disebut "monokromasi batang". Artinya, kungkang tidak memiliki sel kerucut di mata yang dimiliki sebagian besar mamalia lain untuk melihat warna.

Cliffe menyebut ini membuat mereka benar-benar buta warna, penglihatan buruk dalam cahaya redup dan benar-benar buta di siang hari yang cerah.

"Sloth memperoleh kondisi aneh ini sejak lama - jauh sebelum mereka terputus dari trenggiling di pohon evolusi!"

[Gambas:Infografis CNN]

Sloth pada awalnya adalah penghuni tanah (seperti nenek moyangnya Giant Ground Sloths). Karena mereka sebagian besar sudah buta pada saat ini, pindah ke pepohonan adalah langkah yang berbahaya.

Tidak banyak hewan pemanjat buta. Mereka yang bisa melakukannya biasanya memiliki adaptasi luar biasa untuk mengatasi kekurangan penglihatan.

Sebagai hasil dari penglihatan yang buruk dan adaptasi hemat energi, sloth secara fisik tidak memiliki kemampuan untuk bergerak sangat cepat. Mereka tidak bisa lari dari pemangsa seperti monyet dan sebaliknya, mereka harus mengandalkan kamuflase.

Predator utama sloth, yakni kucing besar seperti Jaguar dan Ocelot, atau burung elang, semuanya terutama mendeteksi mangsanya menggunakan penglihatan.

Cliffe menduga sloth menghindari identifikasi sebagai mangsa dengan bergerak dengan kecepatan yang lambat yang membuatnya tidak diperhatikan.

"Mereka tidak malas, mereka hanya diam-diam," tandasnya.